#newnavbar ul li{ list-style-type: none; display:inline; margin:0px; padding:30px; border:0px solid; }

Selasa, 07 Mei 2013

Konsep Dasar Informasi

KONSEP DASAR INFORMASI


Description: E:\viktor\logo\STT-US.JPG

VIKTOR PAMUNGKAS

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

UNGGULAN SWARNADWIPA ( STT-US )





KONSEP DASAR INFORMASI

SIKLUS INFORMASI DAN FUNGSI
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah terlebih dahulu. Untuk mengolah data menjadi informasi diperlukan suatu pemprosesan, dapat pula menjadi input untuk pemprosesan lainnya, sehingga membentuk suatu siklus. Berikut ini diberikan ilustrasi lebih jelas lagi tentang siklus informasi tersebut.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian informasi tersebut membuat keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data. Data tersebut akan diangap sebagai input dan kembali diproses lewat suatu model dan seterusnya membentuk siklus

Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data menjadi informasi.
Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai input, diproses melalui suatu model membentuk informasi. Pemakai kemudian menerima informasi tersebut sebagai landasan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan operasional yang akan membuat sejumlah data baru. Data baru tersebut selanjutnya menjadi input pada proses berikutnya, begitu seterusnya sehingga membentuk suatu siklus informasi.
BIAYA DAN JENIS INFORMASI
Dalam organisasi, biaya pengolahan data untuk memenuhi operasi-operasi  yang  resmi  dan  rutin , dan juga untuk menghasilkan informasi tingkat tinggi, berkisar antara 5 sampai 10 % dari keseluruhan biaya operasional  organisasi.  Biaya - biaya  ini  sering   digolongkan  menjadi  biaya  variable  dan biaya nonvariabel. Adapun biaya operasi sistem informasi dapat diuraikan sebagai berikut:
     

      1.      Biaya perangkat keras
Biaya ini merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

      2.      Biaya untuk analisis , Perancangan dan pelaksanaan system
Biaya ini merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi. Fungsi ini meliputi perumusan metodologi untuk prosedur-prosedur pengolahan data secara keseluruhan.

      3.      Biaya untuk tempat dan faktor-faktor kontrol lingkungan
Biaya ini setengah berubah-ubah (semivariabel). Contohnya adalah biaya untuk luas ruangan, alat pendingin, dan keamanan. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat elektromekanis ke metode komputer.

      4.      Biaya perubahan
Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode lainnya, misalnya metode elektromekanis ke metode komputer.

      5.      Biaya operasi
Biaya ini meliputi pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya bermacam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem, perlengkapan, barang-barang yang berguna dan fasilitas bantuan.

NILAI DAN KUALITAS INFORMASI
Nilai dan kualitas informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang diperoleh lebih berharga  dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu  sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak mungkin atau sulit  untuk menghubungkan antara informasi tentang suatu masalah dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam perusahaan.
Keuntungan  dari sebagian besar informasi tidak dapat dihitung dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat, yaitu
 (1) Mudah diperoleh,
 (2) Luas dan lengkap,
(3) Ketelitian,
(4) Kecocokan,
(5) Ketepatan waktu,
(6) Kejelasan,
(7) Keluwesan,
 (8) Dapat dibuktikan,
(9) Tidak ada prasangka dan
 (10) Dapat diukur.
Informasi bernilai sempurna apabila pengambil keputusan  dapat mengambil keputusan secara  optimal dalam setiap hal, dan bukan keputusan yang rata-rata akan menjadi  optimal dan untuk menghindari kejadian-kejadian yang akan mendatangkan kerugian. Namun demikian informasi yang sempurna mungkin memang tidak ada. Dalam hal-hal demikian, perkiraan-perkiraan hasil sebelumnya mungkin dipengaruhi oleh informasi tambahan, meskipun informasi tersebut tidak  memberikan kepastian. Informasi yang tidak sempurna sesungguhnya merupakan informasi dari uji petik (sampling). Informasi ini tidak sempurna karena lebih banyak mengandung perkiraan  dan bukan suatu hal yang pasti.
Kriteria kualitas informasi
Suatu informasi dapat dikatakan memiliki manfaat dalam proses pengambilan keputusan apabila infromasi tersebut mempunyai kualitas dan nilai. kriteria kualitas informasi adalah :
1. akurat, yang berarti infromasi harus tidak biasa atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan
2. tepat waktu, yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh terlambat. Misalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan, yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.

Suatu informasi yang tidak berkualitas atau tidak bernilai dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini :
1. Metode pengukuran dan pengumpulan data yang salah
2. Tidak mengikuti prosedur pengolahan data yang benar
3. Data hilang atau tidak terolah
4. Kesalahan mencatat atau mengkoreksi data
5. File historis / induk yang salah (atau keliru memilih file historis)
6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (missal kesalahan program komputer)
7. Kesalahan yang disengaja

Kesulitan menghadapi kesalahan dapat diatasi dengan :
1. Pengendalian intern untuk mengetahui kesalahan
2. Audit intern dan ekstern
3. Menambahkan batas-batas kepercayaan pada data
4. Instruksi pemakai dalam prosedur pengukuran dan pengolahan agar pemakai dapat menilai kesalahan yang mungkin terjadi.

Nilai Informasi
Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tetang suatu keadaan.

Informasi berdasarkan Dimensi Waktu
- Informasi Masa Lalu
- Informasi Masa Kini

Informasi Berdasarkan Sasaran
- Informasi Individual
- Informasi Komunitas

 

TRANSFORMASI INFORMASI

Transformasi informasi adalah komponen proses dalam pengelolaan sistem informasi ,  yang  berfungsi memproses data menjadi informasi sehingga dapat diperoleh produk informasi yang diperlukan. Pengelolaan suatu sistem informasi perlu memiliki kemampuan dalam pelaksanaan mekanisme transformasi, karena kegiatan-kegiatan pada tahap ini merupakan tindak lanjut setelah disusunya suatu perencanaan informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan sambil mengacu ke depan untuk menghasilkan produk    informasi  yang   berdaya    guna   dan    berhasil guna.   Sehubungan dengan upaya mencapai tujuan tersebut maka dalam pemabahasan  transformasi informasi memfokuskan padahal-hal yaitu anatara lain:
        Pengumpulan data dan informasi
        Pengolahan dan analisis data dan informasi
        Penyajian dan penyebarlausan data dan informasi
        Penataan dokumentasi dan perpustakaan.
Transformasi informasi pada hakikatnya merupakan suatu proses pengubahan wujud, sifat, ciri-ciri data sehingga menjadi informasi, yang selanjutnya disajikan secara statistika atau secara visual untuk disebarluaskan dan atau didokumentasikan. Proses transformasi ini bertitiktolak dari data yang dikumpulkan dari sumber dengan menggunakan alat atau instrument pengumpulan data, selanjutnya data itu diolah, dianalisis dan ditafsirkan dengan teknik tertentu. Data yang telah diproses itu membuahkan hasil yang disebut informasi,,. Informasi tersebut disajikan, disebarluaskan dan didokumentasikan. Penyajian data dan informasi dilakukan baik secara visual maupun dalam bentuk publikasi, dengan metode komunikasi langsung atau tidak langsung. Sedangkan dokumentasi berfungsi untuk menyimpan data dan informasi secara sistematis dan cermat dalam bentuk bank data (database). Pendokumentasian  dapat  dilakukan  dengan cara lama (file) dan cara baru (komputerisasi). Contoh: perpustakaan bertalian dengan upaya pengumpulan, pemeliharaan, penyimpanan, pengaturan dan pendayagunaan informasi. 

PEMAKAIAN INFORMASI

Pemakaian informasi merupakan suatu komponen yang tak dapat dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi karena disinilah sesungguhnya produk informasi didayagunakan sesuai dengan kebutuhannya. Produk informasi dinyatakan bermanfaat bila informasi itu memenuhi kebutuhan pemakainya. Sebaliknya jika produk informasi tidak dapat memenuhi kebutuhan pemakainya , maka penyediaan informasi tersebut dapat dikatakan sia-sia belaka. Dengan kata lain pengelolaan informasi tidak menghasilkan perangkat informasi yang berdaya guna dan berhasil guna.
Pemakaian informasi merupakan suatu proses pendayagunaan informasi oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhanya sesuai dengan jabatan atau pekerjaannya. Proses pendayagunaan itu dimulai sejak menerima informasi kemudian diolah atau diproses dalam dirinya, dan pada akhirnya melakukan tindakan atau terjadinya perubahan prilaku yang dapat mempengaruhi orang atau kelompok lainya.Bidang-bidang pekerjaan yang membutuhkan produk informasi ternyata sangat laus, meliputi semua sektor kehidupan seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, agama, kondisi psikologis dalam keluarga, lingkungan, pariwisata, transfortasi, telekomunikasi dan sebagainya

 










Tidak ada komentar :

Posting Komentar